Journey For Money

by - May 27, 2025

Draft ini di tulis di bis P9BT jurusan Kp. Rambutan - Bekasi Timur. 

Jujur aja aku sedang kesal sampai menangis dan menelpon mamah. Setelah menelpon hati agak sedikit lapang. Dikursi untuk dua orang, aku duduk sendiri ditemani suara pengamen menyanyikan lagu 'Ibu' dari Sakha. Lengkap sudah. Hari ini puncaknya aku sedang meratapi nasib.

Jadi seperti ini ceritanya...

Hari ini tanggal 20 Februari 2020, aku ada jadwal interview di pondok indah jam 10 pagi. Bodoh sekali aku main ambil interview tanpa lihat rute dari rumah. Ternyata naik transportasi umum ke daerah itu tergolong rumit kalau dari Bekasi. Dari rumah aku sudah kesiangan karena berangkat jam 7 pagi membawa motor yang kemudian di tol timur aku titipkan di 'Popeye'. Jam setengah 8 pagi aku naik bis arah Kp. Rambutan dengan maksud transit di terminal dan melanjutkan perjalanan kembali dengan bis ke pondok indah. Bodohnya aku, aku malah langsung duduk di kursi panjang paling belakang tanpa melihat-lihat apakah kursi di bagian depan dan tengah kosong atau tidak. Apa masalahnya? Pintu belakang bis tidak bisa tertutup dan cuaca memang sering hujan. Saat di tol, Pak supir bis memacu kendaraannya dengan cepat karena memang belum memasuki kawasan macet dan apa yang aku pikirkan? "Gila ni supir bawa bis udah kaya lg main Roller Coaster." Sekujur tubuh kesebrot air hujan dan gila dingin banget sedangkan cuma pake jaket tipis. Aku tahan itu sampai terminal bayangkan hiks.

Sialnya lagi, sampai di terminal Kp. Rambutan hampir setengah 10. Aku buru-buru naik bis jurusan Ciledug yang rutenya melewati Pondok Indah. Dan... Bis itu ngetem lama banget 😭 karena penumpangnya baru beberapa orang aja dan memang keluar 25 menit sekali huhu. Tanpa pikir panjang aku turun dari bis dan jalan dari dalam terminal sampai pintu gerbang untuk memesan ojol untuk sampai cepat ke Pondok Indah. 14 km jarak dari lokasi ku ke tempat tujuan dengan pembayaran tunai seharga 31 ribu. Saat aku sedang chatting dengan pengemudi untuk memastikan posisi penjemputan, tiba-tiba ada telpon masuk dari nomor rumah.
Ya, nomor itu berasal dari kantor yang akan saya datangi untuk interview. Duh kebetulan sekali saya mau konfirmasi dan meminta maaf bahwa saya akan sedikit memakan waktu dalam perjalanan kesana. Tapi ternyata maksud dari telpon tersebut adalah pembatalan interview untuk hari ini dengan alasan penginterview berhalangan hadir di kantor hari ini karena urusan mendadak. Rasanya mau langsung nangis aja deh disitu, tapi aku coba tahan.

Setelah itu dengan rasa tak enak hati, aku meminta maaf pada bapak ojol itu karena akan membatalkan pesanan saya dan bapaknya pasrah katanya 'mungkin belum rezeki saya'. Hatiku pun merasakan hal yang sama 'mungkin belum rezeki saya'.

Aku langsung ingin menangis saat itu. Aku langsung naik bis lagi jurusan Bekasi yang pas sekali akan segera pergi dari pintu gerbang terminal.

Hati ini berasa nelangsa, lebay sih hehe. Tapi memang seperti itu rasanya.
Tak sadar kondektur bus menagih ongkos dan aku memberinya uang 10 ribu tapi aku blm diberi kembalian. Biarlah cuma kembali 2 ribu toh.

Setelah itu aku pun larut dalam menyusun kata-kata pada draft ini dan sungguh pas sekali ketika aku menyelesaikan tulisan di draft, aku melihat ke luar jendela, aku pun hampir sampai di Tol Timur hehe. Tapi memang setelah diluapkan disini aku merasa sedikit lega dan waktuku pun tidak terbuang sia-sia jika berbagi lewat tulisan ini. Sekian yaa cerita seorang jobseeker ini hehe

[Bye Licensees!]



You May Also Like

0 Comment

Popular Posts